Selasa, 03 Agustus 2010

GUBERNUR BUKA RAPAT KERJA KEPEGAWAIAN PROVINSI JAMBI

Jambi- Gubernur Jambi Drs.H.Zulkifli Nurdin yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi  Drs. A.M.Firdaus, M.Si membuka secara resmi Rapat Kerja Kepegawaian Provinsi Jambi, Selasa (29/7) bertempat di kantor Badan Kepegawaian Daerah. Acara yang akan berlangsung selama dua hari ini akan membahas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2010  tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi . Raker ini juga akan membahas Model dan Penerapan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Peserta Raker juga akan menyamakan persepsi dan pemahaman UU No.32 pasal 130Tahun 2004 dan PP Nomor 9 Tahun 2003 dan Permendagri Nomor 5 Tahun 2005.
            Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Provinsi Jambi menyatakan bahwa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia , pemerintah memiliki kewenangan untuk menjamin bahwa kebijakan nasional dapat dilaksanakan secara efektif di seluruh wilayah Indonesia .”Begitu juga turunannya pada pemerintah provinsi Jambi juga memiliki peran yang kuat untuk menjaga kepentingan daerah yang memiliki kewenangan untuk menjamin kebijakan daerah dapat dilaksanakan secara efektif di seluruh wilayah Provinsi Jambi” tegasnya.
            Gubernur juga meminta para peserta raker untuk  mencermati bersama beberapa hal diantaranya bagaimana pemerintah daerah harus mengikuti norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat.”Penyerahan urusan pemerintah yang sebagain besar diberikan pemerintah Kabupaten/Kota menuntut Pemerintah untuk memastikan bahwa Kabupate/kota mengatur dan mengurus urusan tersebut sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menempatkan posisi Gubernur selaku Kepala Daerah Provinsi sekaligus berkedudukan sebagai wakil Pemerintah di wilayah provinsi, yang kemudian dengan diterbitkan PP Nomor 19 Tahun 2010 mempertegas tugas da fungsi dimaksud” jelasnya.
             Gubernur juga menyadari bahwa proses demokratisasi yang dijalankan telah membuat aparatur pemerintah semakin sadar akan hak dan tanggung jawabnya. “Partisipasi aktif aparatur pemerintah menjadi tema penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tingkat partisipasi aparatur pemerintah yang rendah akan membuat aparatur negara tidak dapat menghasilkan kebijakan pembangunan yang tepat. Kesiapan aparatur pemerintah daerah dalam mengantisipasi proses demokratisasi ini perlu dicermati agar mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi aspek transparansi, akuntabilitas dan kualitas yang prima dari kinerja organisasi publik” tegasnya.
            Gubernur menjelaskan bahwa dalam konteks otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan peran yang lebih besar di dalam pegelolaan pembangunan di wilayahnya. “Peran ini menuntut pemerintah daerah selain berusaha menggali sumber daya alam yang memadai juga melakukan rekrutmen pegawai untuk menggerakkan roda pembangunan, tentu saja diperlukan dukungan masyarakat di daerah tersebut. Dalam konteks ini pula, pemerintah daerah diberikan peran yang lebih besar pula untuk merekrut pegawai negeri sipil yang akan dipekerjakan di daerahnya” jelasnya.

             Gubernur juga mengimbau agar dimasa yang akan datang pemerintah juga harus mulai mengubah pola piker dari manajemen yang mengandalkan jumlah dukungan sumber daya manusia yang besat ke arah manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif dan efisien. “Manajemen sumber daya manusia ini dituntut memiliki kualitas baik keahlian, ketrampilan, pengetahuan dan wawasan, kemapanan intelektual dan emosional menjadi pertimbangan utama dalam rekutmen pegawai. Apalagi dengan masih kentalnya pandangan masyarakat bahwa pegawai negeri sipil merupakan panutan bagi masyarakat, rekutmen dengan orientasi yang baru menjadi semakin penting untuk dilaksanakan” himbaunya.
            Gubernur juga menjelaskan bahwa globalisasi juga membawa perubahan yang mendasar pada system dan mekanisme pemerintah daerah. Revolusi teknologi dan informasi akan mempengaruhi terjadinya  perubahan manajemen penyelenggaraan kepegawain pemerintah daerah. “Pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk e-government, e-procurement, e-business dan cyber law selain akan menghasilkan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah, juga akan meningkatkan diterapkannya prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance). Kebijakan pemerintah tentang implemantasi e-government menekankan untuk menggunakan informasi teknologi di instasi pemerintah daerah, yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Pada pengelolaan bidang kepegawaian, BKN melalui Peraturan Kepala nomor 20 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008 memberikan pedoman pemanfaatan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian dalam pengelolaan data dan pengelolaan informasi kepegawaian, sehingga mampu memberikan pelayanan kepegawaian yang lebih baik, transparan dan akuntabel” jelasnya.
Acara ini dihadiri dari para Kepala BKD di lingkungan Kabupaten/Kota serta pejabat structural Eselon II,III di lingkungan pemerintah Provinsi Jambi dengan narasumber Kepala Biro Kepegawain Jendral Departemen Dalam Negeri, Kepala Kantor Regional VII BAdan Kepegawaian Negara (BKN) Palembang, serta Direktur Telekomunikasi Indonesia Divisi Sumbangsel. (Maria/Foto: Marzuki)

Sumber : Biro Humas dan protokol

DI LWPAS SWCARA ADAT ZULKIFLI DI BUNGO

Jambi, Setelah melaksanakan tugas memimpin pemerintahan Provinsi Jambi selama dua periode sepuluh tahun), sudah hampir tiba waktunya Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin untuk meletakkan jabatannya, yang direncanakan akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2010. Berkaitan dengan itu, gubernur Jambi dilepas secara adat oleh bupati Muara Bungo, tokoh agama, tokoh adat Melayu, tokoh masyarakat, dan masyarakat Kabupaten Muara Bungo pada Kamis (29/7).

Sesampai di rumah dinas bupati Muara Bungo, Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin dan istri, Ratu Munawwaroh, yang didampingi rombongan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi disambut oleh Bupati Muaro Bungo, H. Zulfikar Achmad dan istri, Hj. Netti Herlina, didampingi jajaran Pemerintah Kabupaten Muara Bungo, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Kabupaten Muaro Bungo. Gubernur dan istri diarak dengan menggunakan mobil yang dihiasi dengan asesoris kebudayaan Melayu dari rumah dinas Kabupaten Muaro Bungo menuju rumah adat Melayu Kabupaten Muara Bungo.

Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin dan istri, Ratu Munawwaroh sangat antusias dan apresiatif mengikuti acara yang diselenggarakan di halaman rumah adat Melayu Kabupaten Muara Bungo tersebut.

Dalam sambutannya, gubernur menyatakan terimakasih dan rasa hormat kepada bupati Muara Bungo dan seluruh jajarannya, tokoh agama,  tokoh adat, tokoh masyarakat, dan semua masyarakat Kabupaten Bungo dengan adanya acara tersebut, yang mana menurut gubernur acara ini terselenggara karena ketulusan dan kebesaran hati segenap masyarakat di kabupaten Muara Bungo, Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.

Lebih spesifik lagi, gubernur menyampaikan terimakasih kepada Bupati Muaro Bungo, H. Zulfikar Achmad yang telah menunjukkan jiwa besar, yaitu meskipun pada Pemilu Kada Provinsi Jambi yang telah diselenggarakan pada 19 Juni 2010 yang lalu berbeda partai dengan gubernur, namun berusaha memelihara persaudaraaan yang baik.

Gubernur menegaskan dan menghimbau persaudaraan ini hedaknya menjadi teladan bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi, bahwa apa pun alasannya, hubungan persaudaraan yang baik jangan sampai putus.

Gubernur juga mengharapkan agar gubernur Jambi berikutnya dapat melanjutkan program ekonomi kerakyatan yang selama ini diupayakannya, yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi, serta agar masyarakat mendukung pemerintah dalam menjalankan program pemerintahan.

Gubernur menuturkan bahwa acara pelepasan secara adat ini jika dilihat sekilas hanyalah acara biasa, namun kalau ditanggapi dari sanubari, acara ini mempunyai makna yang luar biasa, yakni persaudaraan yang sangat berharga, modal yang sangat penting dalam membangun dan memajukan Provinsi Jambi. Gubernur berpesan agar persaudaraan yang indah sebagai makna acara ini jangan sampai hilang, yang menurutnya termasuk momen penting dalam untaian pengalaman kehidupannya dan keluarga.

Pesan akan pentingnya jalinan persaudaraan yang baik ini juga dikemukakan gubernur kepada wartawan dalam sesi wawancara dengan beberapa wartawan.

Pada bagian akhir sambutannya, gubernur mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muara Bungo dan masyarakat Provinsi Jambi atas segala kesalahan dan kekurangan selama sepuluh tahun memimpin Jambi, sebab gubernur yakin banyak harapan rakyat kepada gubernur yang belum bisa tercapai karena kemampuan gubernur yang terbatas.

Bupati Muara Bungo, H. Zulfikar Achmad dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada gubernur dan istri atas pengabdiannya kepada Provinsi Jambi yang telah mempercepat laju pembangunan di Provinsi Jambi. Tujuan untuk mempertahankan ikatan persaudaraan dengan baik atas dedikasi gubernur  menjadi dasar dilaksanakannya acara tersebut.

Bupati Muara Bungo ini juga menyatakan bahwa masyarakat Kabupaten Muara Bungo sangat antusias dengan adanya acara ini, yang mana acara tersebut diikuti 3.000 undangan, namun sebenarnya masih banyak lagi masyarakat dari seluruh penjuru Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun yang ingin mengikuti acara ini, namun dengan berbagai keterbatasan, jumlah undangan dibatasi menjadi 3.000 orang saja.

Bupati yang mengaku memiliki hubungan yang sangat baik dengan gubernur Jambi ini, menyerukan bahwa Zulkifli Nurdin boleh meninggalkan jabatan gubernur Jambi, tetapi jangan sampai meninggalkan persaudaraan yang telah terjalin baik dengan masyarakat Provinsi Jambi.

H. Zulfikar Achmad mengharapkan, meskipun nanti H. Zulkifli Nurdin tidak menjabat sebagai gubernur Jambi lagi, tetapi kiranya tetap bersedia memberikan ide-ide konsruktif untuk membagun dan memajukan Provinsi Jambi sembari berharap agar gubernur Jambi berikutnya bisa meneruskan dengan baik apa yang telah dilakukan Zulkifli Nurdin.

Sementara itu, Sambutan Anak Negeri yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Muara Bungo, H. Mahmud, mengucapkan terimakasih kepada gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin (Sri Paduko Putro Mangkunegoro) atas usahanya dalam melestarikan adat Melayu Jambi.
Pada acara tersebut, gubernur dan istri diberikan penghargaan adat secara simbolik dari tokoh Lembaga Adat Melayu Kabupaten Muara Bungo, berupa satu kepala kerbau, yang kemudian diikuti dengan pemberian cinderamata dan piagam penghargaan dari Bupati Muara Bungo dan istri. (Mustar/fotografer : A. Somad).  
Sumber : Biro Humas dan Protokol
Jambi, Setelah melaksanakan tugas memimpin pemerintahan Provinsi Jambi selama dua periode sepuluh tahun), sudah hampir tiba waktunya Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin untuk meletakkan jabatannya, yang direncanakan akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2010. Berkaitan dengan itu, gubernur Jambi dilepas secara adat oleh bupati Muara Bungo, tokoh agama, tokoh adat Melayu, tokoh masyarakat, dan masyarakat Kabupaten Muara Bungo pada Kamis (29/7).

Sesampai di rumah dinas bupati Muara Bungo, Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin dan istri, Ratu Munawwaroh, yang didampingi rombongan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi disambut oleh Bupati Muaro Bungo, H. Zulfikar Achmad dan istri, Hj. Netti Herlina, didampingi jajaran Pemerintah Kabupaten Muara Bungo, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Kabupaten Muaro Bungo. Gubernur dan istri diarak dengan menggunakan mobil yang dihiasi dengan asesoris kebudayaan Melayu dari rumah dinas Kabupaten Muaro Bungo menuju rumah adat Melayu Kabupaten Muara Bungo.

Gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin dan istri, Ratu Munawwaroh sangat antusias dan apresiatif mengikuti acara yang diselenggarakan di halaman rumah adat Melayu Kabupaten Muara Bungo tersebut.

Dalam sambutannya, gubernur menyatakan terimakasih dan rasa hormat kepada bupati Muara Bungo dan seluruh jajarannya, tokoh agama,  tokoh adat, tokoh masyarakat, dan semua masyarakat Kabupaten Bungo dengan adanya acara tersebut, yang mana menurut gubernur acara ini terselenggara karena ketulusan dan kebesaran hati segenap masyarakat di kabupaten Muara Bungo, Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.

Lebih spesifik lagi, gubernur menyampaikan terimakasih kepada Bupati Muaro Bungo, H. Zulfikar Achmad yang telah menunjukkan jiwa besar, yaitu meskipun pada Pemilu Kada Provinsi Jambi yang telah diselenggarakan pada 19 Juni 2010 yang lalu berbeda partai dengan gubernur, namun berusaha memelihara persaudaraaan yang baik.

Gubernur menegaskan dan menghimbau persaudaraan ini hedaknya menjadi teladan bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi, bahwa apa pun alasannya, hubungan persaudaraan yang baik jangan sampai putus.

Gubernur juga mengharapkan agar gubernur Jambi berikutnya dapat melanjutkan program ekonomi kerakyatan yang selama ini diupayakannya, yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi, serta agar masyarakat mendukung pemerintah dalam menjalankan program pemerintahan.

Gubernur menuturkan bahwa acara pelepasan secara adat ini jika dilihat sekilas hanyalah acara biasa, namun kalau ditanggapi dari sanubari, acara ini mempunyai makna yang luar biasa, yakni persaudaraan yang sangat berharga, modal yang sangat penting dalam membangun dan memajukan Provinsi Jambi. Gubernur berpesan agar persaudaraan yang indah sebagai makna acara ini jangan sampai hilang, yang menurutnya termasuk momen penting dalam untaian pengalaman kehidupannya dan keluarga.

Pesan akan pentingnya jalinan persaudaraan yang baik ini juga dikemukakan gubernur kepada wartawan dalam sesi wawancara dengan beberapa wartawan.

Pada bagian akhir sambutannya, gubernur mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muara Bungo dan masyarakat Provinsi Jambi atas segala kesalahan dan kekurangan selama sepuluh tahun memimpin Jambi, sebab gubernur yakin banyak harapan rakyat kepada gubernur yang belum bisa tercapai karena kemampuan gubernur yang terbatas.

Bupati Muara Bungo, H. Zulfikar Achmad dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada gubernur dan istri atas pengabdiannya kepada Provinsi Jambi yang telah mempercepat laju pembangunan di Provinsi Jambi. Tujuan untuk mempertahankan ikatan persaudaraan dengan baik atas dedikasi gubernur  menjadi dasar dilaksanakannya acara tersebut.

Bupati Muara Bungo ini juga menyatakan bahwa masyarakat Kabupaten Muara Bungo sangat antusias dengan adanya acara ini, yang mana acara tersebut diikuti 3.000 undangan, namun sebenarnya masih banyak lagi masyarakat dari seluruh penjuru Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun yang ingin mengikuti acara ini, namun dengan berbagai keterbatasan, jumlah undangan dibatasi menjadi 3.000 orang saja.

Bupati yang mengaku memiliki hubungan yang sangat baik dengan gubernur Jambi ini, menyerukan bahwa Zulkifli Nurdin boleh meninggalkan jabatan gubernur Jambi, tetapi jangan sampai meninggalkan persaudaraan yang telah terjalin baik dengan masyarakat Provinsi Jambi.

H. Zulfikar Achmad mengharapkan, meskipun nanti H. Zulkifli Nurdin tidak menjabat sebagai gubernur Jambi lagi, tetapi kiranya tetap bersedia memberikan ide-ide konsruktif untuk membagun dan memajukan Provinsi Jambi sembari berharap agar gubernur Jambi berikutnya bisa meneruskan dengan baik apa yang telah dilakukan Zulkifli Nurdin.

Sementara itu, Sambutan Anak Negeri yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Muara Bungo, H. Mahmud, mengucapkan terimakasih kepada gubernur Jambi, H. Zulkifli Nurdin (Sri Paduko Putro Mangkunegoro) atas usahanya dalam melestarikan adat Melayu Jambi.
Pada acara tersebut, gubernur dan istri diberikan penghargaan adat secara simbolik dari tokoh Lembaga Adat Melayu Kabupaten Muara Bungo, berupa satu kepala kerbau, yang kemudian diikuti dengan pemberian cinderamata dan piagam penghargaan dari Bupati Muara Bungo dan istri. (Mustar/fotografer : A. Somad).  
Sumber : Biro Humas dan Protokol

GUBERNUR BUKA PEKAN OLAHRAGA PERBANKAN

Jambi- Gubernur Jambi Drs. H.Zulkifli Nurdin membuka secara resmi Pekan Olahraga Perbankan Provinsi Jambi. Acara pembukaan ini bertempat di rumah dinas Bank Indonesia , Sabtu (31/7). Event ini akan dilaksanakan sampai 8 Agustus, dengan peserta 520 orang yang berasal dari 35 bank dan akan mempertandingkan enam cabang olahraga yaitu futsal, bulu tangkis, voli,catur,tenis lapangan dan domino.

            Gubernur JAmbi dalam sambutannya menyambut positif terselenggaranya acara ini yang dianggapnya dapat memperkuat rasa nasionalisme dan kebersamaan di antara kaum perbankan.”Kita semua mengetahui bahwa Pekan Olahraga yang diselenggarakan ini merupakan salah satu kegiatan multi even dalam rangka pembinaan mental dan semangat kebersamaan serta menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dan meningkatkan nasionalisme karyawan bank. Karena olahraga merupakan salah satu wahan utama untuk memelihata serta menumbuh kembangkan semangat kebangsaan dan kebersamaan tersebut”ungkapnya.

            Gubernur menjelaskan bahwa sector perbankan adalah salah satu sector yang terpukul berat pada krisis moneter beberapa tshun yang lau. Apabila dunia perbankan tidal berjiwa nasionalisme, krisis tersebut tidak dapat diatasi dengan arif dan bijaksana.”Menyikapi kondisi tersebut, dunia perbankan melaksanakan berbagai upaya restructuring,reform, innovation, berbagai cara dilakukan agar perbankan itu sendiri semakin kompetitif, dan lebih dari itusesungguhnya, pemerintah dan rakyat berharap agar perbankan berkontribusi bagi penggerakkan sector riil, bagi penggerak dunia usaha dan pertumbuhan ekonomi” jelasnya.

             Gubernur juga kembali menegaskan dukungannya terhadap acara ini yang dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan semangat juang. Oleh karena itu, saya sangat mendukung even yang diselenggarakan ini, untuk meningkatkan dan menumbuhkan semangat kebersamaan dan semangat juang, yang tergambar dari semangat juang untuk memenangkan berbagai kompetisi pertandingan olahraga pada pekan olahraga perbankan ini dan menguji kemampuan insane perbankan untuk lebih berprestasi”tegasnya.

            Gubernur juga mengharapkan dengan adanya pemantapan di bidang olah raga ini dapat meraih pencapain prstasi dan atlet perbankan yang terpilih dapar segera ditingkatkan dan diprogramkan ke dalam training centre. “ Dengan adanya kesinambungan pembinaan dan pengembangan prestasi ini, maka dapat dilakukan seleksi dengan baik sehingga kitapun dapat membuat kalkulasi predikso pencapaian prestasi tertinggi dari setiap event yang diikuti” harapnya.

            PAda akhir sambutannya Gubernur mengungkapkan ras terima kasih kepada insane perbankan yang telah bekerja keras dalam mendukung lancaranya roda pembangunan Daerah Jambi. “Sebelum saya mengakhiri sambutan ini, perkenankan saya untuk menyampaikam ucapan terima kasih yang seikhlas-ikhlasnya kepada masyarakat perbankan Jambi, atas partisipasi,bantuan dan kritik serta nasehat yang diberikan kepada saya. Saya yakin saudara-saudara telah berbuat banyak dalam menajlankan tugas, khususnya tekad saudara-saudara untuk mendukung lancaranya pelaksanaan roda pembagunan” ujarnya.

            Sementara itu Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah Iing M.Hasanuddin dalam sambutannya memberikan apresiasi yang positif terhadap kepemimpinan Gubernur Jambi Drs.H.Zulkifli Nurdin yang dianggapnya mampu memberikan kemajuan terhadap perekonomian Provinsi Jambi.”Saya berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak Gubernur yang di bawah kepemimpinannya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jambi terutama bantuan dan fasilitas bagi kemajuan dunia perbankan” jelasnya.

            Iing juga menjelaskan bahwa acara ini memiliki tujuan untuk meningkatkan apresiasi insane perbankan  untuk gemar olah raga.”Pekan Olahraga ini dilaksanakan untuk meningkatkan kegemaran dan apresiasi insane perbankan. Ajang ini juga dilakukan untuk meningkatkan jiwa sportifitas yang dapat didapat dari olahraga, dan tema pecan olah raga kali ini adalah everything its imposible for sport”ungkapnya.(Maria/Sukirno)

Sumber : Biro Humas dan Protokol